Bukittinggi — Institut Teknologi dan Bisnis Haji Agus Salim (ITB HAS) Bukittinggi menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Momentum ini dimeriahkan lewat penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dan kuliah umum yang digelar di Gedung Tri Arga, Sabtu (4/10/2025).
Kolaborasi ini menandai penguatan hubungan antara pendidikan tinggi dan pemerintahan daerah dalam upaya percepatan pembangunan berbasis iptek, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, turut hadir dalam acara tersebut bersama Rektor ITB HAS Bukittinggi, Dr. Yulihasri, dan berbagai unsur pemerintahan serta civitas akademika kampus.
“Alhamdulillah pertemuan ini merupakan bentuk komitmen kita bersama dalam membangun daerah melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Mahyeldi. (Sumber: RRI)
Ruang Lingkup Kerja Sama
Menurut informasi yang dipublikasikan media lokal, ruang lingkup kerja sama mencakup beberapa poin strategis:
- Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi.
- Pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan kapasitas tenaga kerja lokal.
- Pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi agar program pembangunan daerah lebih efektif.
- Pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif, serta pemberdayaan UMKM di wilayah Sumbar.
MoU ini juga dikaitkan dengan regulasi pendidikan nasional, seperti Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pendidikan Tinggi.
Kuliah Umum dengan Visi Besar
Dalam kesempatan kuliah umum, Gubernur Mahyeldi menyentil isu penting mengenai peran generasi muda—khususnya mahasiswa—dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia mengajak agar mahasiswa tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi agen perubahan yang aktif membangun masyarakat.
Menurut data yang dipaparkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Barat telah berada di angka 76,43, meningkat sekitar 1,04 persen dari tahun sebelumnya. Kemajuan ini dianggap sebagai modal bersama untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah.
Kuliah umum tersebut berlangsung interaktif, dengan mahasiswa ITB HAS aktif mengajukan pertanyaan dan merespons tema-tema yang disampaikan Gubernur.
Signifikansi Bagi ITB HAS Bukittinggi
Bagi kampus ITB HAS Bukittinggi, kerja sama ini membawa arti penting. Pertama, memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan daerah. Kedua, membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek riset dan pengabdian yang relevan dengan kebutuhan Sumatera Barat.
Ke depan, kerja sama ini memungkinkan ITB HAS berkontribusi pada pembangunan ekonomi kreatif, teknologi terapan, dan inovasi sektor pariwisata. Dengan demikian, peran kampus tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga motor transformasi lokal.
Di sisi lain, kampus juga telah aktif melakukan pengabdian masyarakat (PKM). Sebagai contoh, pada 2023 lalu ITB HAS melakukan PKM di Bantoroyo, berupa lomba mewarnai sekaligus edukasi literasi keuangan untuk anak-anak.
Konteks Pendidikan dan Pembangunan Daerah
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi bukanlah gagasan baru. Di banyak negara maju, integrasi riset dan kebijakan daerah telah menjadi kunci percepatan pembangunan.
Di Sumatera Barat sendiri, kerja sama semacam ini menjadi kian strategis menghadapi tantangan regional: disparitas antar wilayah, perlambatan ekonomi lokal, dan kebutuhan inovasi di sektor unggulan seperti pariwisata dan agroindustri.
Dengan ITB HAS, kota Bukittinggi dan provinsi Sumbar memiliki potensi untuk mengembangkan klaster inovasi di ranah barat Indonesia. Apabila dijalankan konsisten, kerja sama ini bisa menjadi model bagi provinsi-provinsi tetangga.
Tantangan & Harapan ke Depan
Walau penuh potensi, kerja sama ini juga menghadapi tantangan. Sinkronisasi program, pendanaan, komitmen jangka panjang, dan keberlanjutan menjadi ujian nyata. Sinergi antara birokrasi dan akademisi harus dijaga agar tidak sekadar basa-basi, melainkan menghasilkan output nyata.
Harapan besarnya, mahasiswa ITB HAS bukan hanya menjadi peserta pasif, tetapi stakeholder aktif dalam merancang riset aplikasi, inovasi, dan solusi untuk masalah riil di Sumatera Barat.
Gubernur Mahyeldi menyebut bahwa kolaborasi ini harus dibarengi dengan dorongan budaya kreativitas dan kewirausahaan di kampus. Jangan hanya menghasilkan lulusan, tetapi penggerak transformasi lokal.
Ajakan Inspiratif
Saatnya generasi muda dan civitas akademika melihat bahwa bangku kuliah bukanlah batas peran. Melalui kerja sama ini, Anda bisa menjadi bagian nyata dari perubahan daerah. Buat proyek Anda berguna, bukan hanya untuk dunia akademis, tapi untuk masyarakat luas.
Mari bersama menjadikan ITB HAS dan Sumbar sebagai simpul inovasi dan solusi. Karena di balik visi menjadi provinsi maju, kuncinya adalah sinergi antara ilmu, kebijakan, dan masyarakat.
Bukittinggi tidak hanya menjadi kota wisata atau kota pendidikan — ia bisa menjadi pusat inovasi yang menjembatani kampus dan pembangunan daerah. Dan generasi muda adalah nyalanya.