Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi kembali melakukan penyegaran dalam struktur birokrasi dengan melantik 20 pejabat baru dari berbagai tingkatan jabatan. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, di halaman Balai Kota Bukittinggi, Jumat (3/10/2025).
Dalam kesempatan itu, sebanyak tiga pejabat eselon II, lima pejabat eselon III, dan dua belas pejabat eselon IV resmi menempati jabatan baru. Kegiatan ini menjadi bagian dari rotasi, mutasi, promosi, dan demosi di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi.
Wali Kota Ramlan menegaskan bahwa rotasi jabatan tersebut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan kebutuhan organisasi pemerintahan, bukan sekadar pertimbangan personal. Ia menyebutkan, pelantikan kali ini merupakan pelantikan kedua pada periode pemerintahannya untuk masa jabatan 2025–2030.
“Alhamdulillah saat ini kita sudah melaksanakan pelantikan yang kedua. Kita bekerja tidak dengan asumsi tapi dengan aturan. Terdapat 3 orang eselon II, 5 orang eselon III dan 12 orang eselon IV. Saya ucapkan selamat kepada bapak ibu yang dilantik pada hari ini. Mari bekerja sesuai aturan, tegakkan disiplin dan profesionalitas,” tegasnya.
Penyegaran Organisasi untuk Kinerja Lebih Efisien
Ramlan menjelaskan bahwa mutasi dan promosi merupakan bagian dari pembinaan karier Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Mutasi ini adalah bagian dari pembinaan karier ASN dan upaya peningkatan kinerja organisasi. Jabatan adalah amanah, dan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab serta etika kerja yang tinggi,” ujar Ramlan.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Bukittinggi saat ini tengah menjalankan uji kesesuaian (job fit) untuk jabatan eselon II yang dilakukan secara profesional dan transparan. Proses tersebut telah mendapat persetujuan resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Perubahan struktur akan terus berjalan dalam waktu dekat, khususnya untuk mengisi jabatan yang kosong akibat pensiun, termasuk pada sektor pendidikan,” tambahnya.
Pejabat Baru dan Jabatan Strategis
Beberapa pejabat yang turut dilantik di antaranya adalah Ramli Andrian sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Johnni sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan Emil Achir sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik.
Selain itu, Wanda Kurniawan dilantik sebagai Lurah Pakan Labuah, bersama sejumlah pejabat lainnya yang menduduki posisi strategis seperti kepala bidang dan kepala subbagian di beberapa dinas.
Ramlan berharap, seluruh pejabat yang baru dilantik dapat segera menyesuaikan diri dengan tanggung jawab dan lingkungan kerja baru. Ia menekankan pentingnya loyalitas terhadap institusi, bukan hanya kepada pimpinan, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam sistem pemerintahan modern.
“ASN harus tangguh, profesional, dan inovatif. Dunia birokrasi sekarang tidak lagi statis. Kita butuh pejabat yang bisa berpikir cepat, bekerja efisien, dan mengutamakan pelayanan publik,” ungkap Ramlan dalam arahannya.
Transformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Modern
Langkah penyegaran yang dilakukan Pemkot Bukittinggi ini menjadi bagian dari visi besar Ramlan Nurmatias dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berintegritas.
Sejak awal kepemimpinannya, Ramlan dikenal konsisten menegakkan kedisiplinan ASN serta memperkuat sistem kinerja berbasis data dan indikator yang terukur.
Penerapan digitalisasi pelayanan publik, seperti sistem informasi kepegawaian dan aplikasi perizinan online, menjadi salah satu wujud nyata reformasi birokrasi yang kini tengah dijalankan. Langkah ini juga sejalan dengan target pemerintah pusat untuk menciptakan pemerintahan daerah yang responsif dan akuntabel.
Pakar administrasi publik menilai bahwa penyegaran birokrasi secara berkala merupakan hal krusial untuk menjaga ritme kinerja aparatur. Dengan rotasi jabatan, pejabat dituntut untuk terus belajar, beradaptasi, dan membawa semangat baru di setiap unit kerja.
Konteks Historis dan Makna Kepemimpinan Ramlan Nurmatias
Ramlan Nurmatias bukan nama asing bagi masyarakat Bukittinggi. Sebagai figur yang telah lama berkecimpung dalam pemerintahan kota, ia dikenal memiliki gaya kepemimpinan tegas dan visioner.
Pada masa kepemimpinannya sebelumnya, Ramlan berhasil menggerakkan berbagai program strategis seperti penataan kawasan wisata Jam Gadang, revitalisasi pasar tradisional, hingga program “Smart City Bukittinggi” yang menempatkan digitalisasi sebagai pilar utama pelayanan publik.
Langkah-langkah pembaruan birokrasi yang kembali dijalankan saat ini menjadi kelanjutan dari visi Ramlan dalam menjadikan Bukittinggi sebagai kota pemerintahan yang kuat, modern, dan berorientasi pelayanan.
Dengan latar Bukittinggi sebagai kota sejarah dan kota pendidikan, reformasi birokrasi yang dijalankan tidak hanya ditujukan untuk efisiensi administrasi, tetapi juga untuk menghadirkan pemerintahan yang menjadi teladan dalam integritas dan pelayanan publik di Sumatera Barat.
Ajakan untuk Generasi Muda dan ASN Muda
Dalam konteks modernisasi pemerintahan, generasi muda—khususnya ASN muda—memegang peran penting sebagai motor penggerak perubahan. Mereka dituntut untuk membawa energi baru, ide-ide segar, serta kemampuan teknologi dalam mendukung birokrasi yang adaptif.
Pesan Ramlan menjadi pengingat bagi semua aparatur: jabatan bukan sekadar kedudukan, melainkan amanah yang harus dijaga dengan dedikasi dan tanggung jawab.
Kini saatnya ASN Bukittinggi memperlihatkan kinerja nyata, melayani masyarakat dengan hati, dan menjadikan etika serta disiplin sebagai budaya kerja sehari-hari. Karena, sebagaimana dikatakan Ramlan, pemerintahan yang hebat dimulai dari aparatur yang berintegritas.