Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) menyelenggarakan kegiatan pembagian 1.000 kacamata gratis bagi pelajar se-Kota Bukittinggi. Acara ini digelar Kamis (9/10/2025) di Balairung rumah dinas Wali Kota, sebagai bagian dari peringatan Hari Penglihatan Sedunia serta aksi bakti sosial.
Pemeriksaan & Penyerahan Gratis
Kegiatan diawali dengan pemeriksaan mata oleh tenaga profesional, diikuti penyerahan kacamata kepada pelajar yang memerlukan. Turut hadir dalam acara tersebut Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dan Ketua Gapopin Sumbar, Indra Yunaidi.
“ Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia dan Bakti Sosial. Pemeriksaan dan pemberian 1.000 kaca mata gratis ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, ” ujar Indra Yunaidi.
Ia menambahkan bahwa program ini adalah agenda tahunan Gapopin, namun pada tahun ini modul pelaksanaannya diperluas dengan melibatkan lembaga pelatihan Gapopin sendiri agar pemeriksaan semakin profesional: “ Namun, tahun ini ada yang berbeda, dengan menggandeng lembaga pelatihan Gapopin sendiri. Para pelajar diperiksa oleh tenaga pemeriksa khusus optometris, ” ungkapnya.
Setelah hasil pemeriksaan, para pelajar diberi kesempatan memilih frame sesuai bentuk dan karakter wajah mereka, dipandu oleh pengusaha optik lokal. Hasil diagnosis kemudian dikirim ke laboratorium pusat Gapopin, dan kacamata gratis tersebut dapat diambil dalam waktu sekitar tiga minggu kemudian.
Dukungan Pemkot & Harapan ke Depan
Wali Kota Ramlan Nurmatias menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gapopin Pusat maupun cabang Sumatera Barat atas kerja sama dan inisiatif sosial ini. Ia menekankan bahwa kacamata yang diberikan adalah barang berkualitas dengan lensa yang melalui pengecekan laboratorium: “ Kacamata yang diberikan merupakan barang berkualitas dengan lensa yang melalui pemeriksaan labor, ” katanya.
Menurut Ramlan, distribusi kacamata ini sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar, terutama bagi pelajar yang mengalami gangguan penglihatan. Dengan mata yang sehat, potensi belajar dapat berjalan lebih maksimal. “ Terima kasih pada Gapopin Pusat dan Gapopin Sumatra Barat. Gapopin tentu menjadi salah satu organisasi yang berperan penting, dalam mendukung kesehatan mata para pelajar. Mata sehat untuk masa depan anak bangsa, ” pungkasnya.
Tantangan Gangguan Penglihatan pada Pelajar
Masih banyak pelajar yang belum menyadari gangguan penglihatan atau enggan memeriksakan mata karena biaya atau akses ke optik. Padahal, penglihatan yang kurang optimal bisa berdampak signifikan terhadap prestasi dan konsentrasi belajar di kelas.
Program seperti ini dapat mengurangi hambatan akses kacamata berkualitas untuk anak-anak yang membutuhkan — terutama di kota-kota kecil dan daerah pinggiran — dan menjadi bagian dari upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan mata.
Konteks & Relevansi Program
Pembagian kacamata gratis oleh pemerintah daerah bukanlah hal yang asing di Indonesia. Beberapa kota di berbagai provinsi rutin menyelenggarakan program serupa dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia atau sebagai bagian dari program kesehatan sekolah. Inisiatif ini biasanya melibatkan dinas kesehatan, organisasi optik, lembaga kesehatan masyarakat, dan sponsor lokal.
Namun, keunikan yang ditampilkan Bukittinggi tahun ini terletak pada pendekatan yang agak “terintegrasi”: keterlibatan lembaga pelatihan Gapopin lokal dan penggunaan pemeriksa optometris khusus. Langkah ini mempertebal kredibilitas medis program — tidak sekadar pembagian simbolis — dan meminimalkan risiko distribusi kacamata yang kurang akurat.
Di masa kini, ketika dunia makin bergantung pada layar digital (gawai, komputer), risiko myopia (rabun jauh) pada anak dan remaja makin meningkat. Program pemeriksaan mata dan penyediaan kacamata berkualitas dapat menjadi langkah mitigasi guna mencegah kerusakan penglihatan yang lebih parah di kemudian hari.
Pengaruh terhadap Generasi Kini & Masa Depan
- Pemahaman pentingnya kesehatan mata akan melekat pada generasi muda, bahwa penglihatan bukan hal sepele—kesehatan mata adalah modal belajar dan bekerja.
- Kesetaraan akses pendidikan semakin terbantu ketika kendala penglihatan bukan hambatan. Anak yang sebelumnya kesulitan melihat papan tulis bisa mengikuti pelajaran lebih baik.
- Budaya kepedulian sosial lokal semakin tumbuh, ketika warga dan organisasi lokal ikut berperan dalam kegiatan sosial bermanfaat.
- Jejak program kesehatan jangka panjang: Generasi yang tumbuh dengan mata sehat cenderung memiliki produktivitas lebih tinggi dan kualitas hidup lebih baik.
Sejarah dan Evolusi Program Kacamata Gratis
Kegiatan sosial pembagian kaca mata di Indonesia mulai digalakkan di era 2000-an oleh lembaga kesehatan dan yayasan sosial. Pada awalnya, program lebih bersifat kampanye dan distribusi massa sederhana, seringkali tanpa pemeriksaan mendetail. Seiring berkembangnya teknologi optik dan standar kesehatan, program kini melibatkan tenaga profesional, teknis laboratorium, dan proses standar mutu lebih ketat.
Gapopin (Gabungan Pengusaha Optik Indonesia) sendiri sejak lama menjadi salah satu lembaga pemrakarsa aksi sosial di bidang optik dan penglihatan. Kegiatan seperti ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial sektor optik guna meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat, sekaligus menumbuhkan citra organisasi yang peduli.
Di Sumatera Barat, inisiatif semacam ini berkaitan erat dengan karakteristik geografis dan kondisi pelayanan kesehatan di daerah, di mana akses ke fasilitas optik berkualitas bisa terbatas, terutama di kota-kota kecil dan daerah perdesaan.
Kata Penutup & Ajakan Inspiratif
Aksi sederhana seperti pemberian kacamata gratis mungkin tampak kecil — namun dampaknya bisa sangat besar. Bagi pelajar yang ringan saja kesulitan membaca papan tulis, itu bisa menjadi titik balik dalam semangat belajar. Bagi komunitas dan organisasi optik, ini adalah bentuk nyata kontribusi terhadap masa depan generasi bangsa.
Untuk kamu para pembaca muda (18–50 tahun): mari kita dukung program kesehatan masyarakat dan tidak segan ikut serta dalam gerakan sosial di lingkungan kita. Jangan remehkan mata sehat—karena mata yang tajam adalah alat penting meraih mimpi dan masa depan yang gemilang.
Selamat bagi Bukittinggi atas langkah inspiratif ini. Semoga kota-kota lain tergerak meniru, agar anak-anak di seluruh pelosok Indonesia dapat melihat dunia lebih jelas dan meraih asa tanpa hambatan.