Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) adalah salah satu ikon wisata edukasi di Bukittinggi yang memadukan kekayaan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Terletak di Bukit Cubadak Bungkuak, kawasan ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat ragam satwa, warisan budaya Minangkabau, serta peninggalan sejarah dalam satu kunjungan.
Lebih dari sekadar kebun binatang, TMSBK menawarkan pengalaman belajar yang menyenangkan untuk semua usia. Dengan latar megah Benteng Fort de Kock dan panorama alam yang memikat, tempat ini menyuguhkan perjalanan wisata yang mendidik sekaligus menyentuh nilai-nilai budaya lokal. Bagi keluarga maupun pelajar, TMSBK adalah tempat yang ideal untuk menggali pengetahuan sambil menikmati suasana khas Bukittinggi.
Sejarah Singkat TMSBK
Didirikan pada awal abad ke-20 oleh seorang Asisten Residen Agam bernama Storm Gravenande, area ini awalnya merupakan taman bunga bernama “Stormpark”. Pada tahun 1929, Dr. J. Hock mengubahnya menjadi kebun binatang dengan nama Fort De Kocksche Dieren Park. Seiring waktu, nama taman ini mengalami beberapa perubahan, hingga akhirnya pada tahun 1995 ditetapkan sebagai Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan melalui Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1995.
Ragam Satwa Langka dan Eksotis di Taman Margasatwa Kinantan
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) merupakan salah satu kebun binatang tertua di Indonesia yang memiliki koleksi satwa terlengkap di wilayah Sumatera. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan langsung berbagai spesies langka dan dilindungi, seperti harimau Sumatera yang kuat, gajah Sumatera yang megah, orangutan yang cerdas, serta siamang yang lincah.
Tak hanya mamalia, TMSBK juga dikenal dengan Kinantan Bird Park yang menyimpan koleksi burung langka dan eksotis. Aviary di kawasan ini bahkan tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, menawarkan pengalaman unik melihat burung-burung cantik dari dekat dalam habitat yang dirancang menyerupai alam asli mereka. Semua ini menjadikan TMSBK sebagai pusat konservasi sekaligus edukasi satwa yang sangat berharga.
Museum Rumah Adat Baanjuang
Salah satu daya tarik utama di TMSBK adalah Museum Rumah Adat Baanjuang, replika rumah gadang khas Minangkabau yang dibangun pada tahun 1935. Museum ini memiliki sembilan ruang yang mewakili sembilan suku di Minangkabau, lengkap dengan peralatan rumah tangga, pakaian adat, senjata tradisional, dan alat musik. Pengunjung dapat mempelajari berbagai aspek budaya Minangkabau melalui koleksi yang dipamerkan.
Museum Zoologi
Didirikan pada tahun 1933, Museum Zoologi di TMSBK menyimpan sekitar 1.500 spesimen hewan yang telah diawetkan dengan metode taksidermi. Koleksi museum ini mencakup berbagai hewan, mulai dari harimau Sumatera, gajah, badak, hingga berbagai jenis burung dan ikan. Museum ini menjadi sarana edukasi yang menarik bagi pengunjung yang ingin mempelajari keanekaragaman fauna Indonesia.
Jembatan Limpapeh: Penghubung Sejarah
Jembatan Limpapeh adalah jembatan gantung sepanjang 90 meter yang menghubungkan TMSBK dengan Benteng Fort de Kock. Dibangun pada tahun 1998, jembatan ini menawarkan pemandangan indah Kota Bukittinggi dengan latar belakang Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Selain sebagai penghubung, jembatan ini juga menjadi ikon kota yang menarik untuk dijelajahi.
Fasilitas dan Aksesibilitas
TMSBK dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, termasuk area parkir luas, toilet dan mushola bersih, spot foto, kios makanan dan minuman, serta area bermain anak-anak. Taman ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Tiket masuk dibanderol Rp25.000 untuk dewasa, Rp20.000 untuk anak-anak, dan Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara. Harga tiket ini sudah termasuk akses ke Museum Rumah Adat Baanjuang dan Museum Zoologi.
Edukasi dan Konservasi
Sebagai destinasi wisata edukatif, TMSBK sering menjadi tujuan studi bagi pelajar dan mahasiswa. Program edukasi yang ditawarkan mencakup konservasi satwa, pelestarian budaya, dan sejarah lokal. Dengan pendekatan interaktif, pengunjung dapat belajar sambil menikmati keindahan alam dan budaya Minangkabau.
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan adalah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman lengkap: edukasi, sejarah, budaya, dan alam. Bagi generasi muda yang ingin menjelajahi kekayaan Indonesia, TMSBK di Bukittinggi adalah pilihan yang tepat untuk mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan.